Archive for Januari 2020


Kisah Ondehoi - Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku, Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan.

Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.

Baru saja mataku tertutup, agen dominoqq tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal.

“Ko, loe baru pulang yah?” gelegar suara Voni memaksa mataku untuk menatap asal suara itu. “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku. “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yang disebut Voni sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Riko” “Lydia” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku. Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut.


Baca juga : Pantat Mila Sungguh Terpesona 2020

“Riko ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Voni kepada Lydia. “Oh..” “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Voni sambil berjalan keluar dari kamarku. Aku menanggapi perkataan Voni barusan dengan kembali tersenyum ke Lydia.

“Cantik juga sepupu Voni ini” pikirku dalam hati. “Lydia ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya. “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya. “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?” “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.” “Rencananya berapa lama di Jakarta?” “Yah.. sekitar 2 minggu deh” “Riko aku ke kamar Voni dulu yah, mau mandi juga ” “Oke deh” Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku.

Aku memandang punggung Lydia yang berjalan pelan ke arah kamar Voni. Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu.

Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap.

“Ko, bangun dong” Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Voni yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku. “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan. “Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!” Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak.

“Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?” “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren” “Aduh Voni.. kan bisa besok..” “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi” Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Voni. “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!”

Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku. “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati. “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar. bandarq “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara.

Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga. Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah Lydia. “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan.

“Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi. “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur” “Voni mana?” tanyaku lagi. “Dari tadi udah tidur kok” “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?” “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih” “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.


Klik disini


Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya.

Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan.

Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda. “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?” “Bukan parfum, lotion gue kali” “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku. “Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil. capsa susun

“Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya” “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong” Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu. “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati. “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng. “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?”

“Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri. Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku. “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil. “Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

Temukan game dan peluang kemenangan yang lebih mantap! PRAKTIS!
Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya. Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya ” Bener nih nggak marah kalo gue cium?” Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku. poker online

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Lydia memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu.

Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku. Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Lydia ke ranjang.

Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya.

Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan.

Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek. Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku.

Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Lydia mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja.

Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya. Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku. “Jangan Riko!” “Kenapa?” “Jangan terlalu jauh..” “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..” “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Lydia bangkit dan duduk di ranjang.

Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku. “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku. Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Lydia meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian.

Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran. Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur.

Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat.

Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya.


Baca juga : Kisah Sex Montok Datang Ke Hotelku Ondehoi

“Lyd.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini. “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok dilepas?” tanyaku kaget. Tanpa menjawab pertanyaanku, Lydia mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu.

Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya.

Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku.

“Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus. Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut. situsdomino99

“Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan. “Lyd.. aku keluar..” Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya.

Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke Lydia yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya “Kamu seneng nggak” Aku mengangguk sambil membalas senyumannya.

“Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Voni” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana. “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue” Lydia kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu. “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu.

“Thanks yah Lyd.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Lydia. Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini.

Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Lydia, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

Ouh iya… kalau kamu suka nonton video bokep mampir ke situs ini saja. di jamin gak tidak ada sensor deh..!

Kisah Sex Merangsang Wanita Ketika Di Jepit Susunya

Posted by : Joyce Emely 0 Comments
Kisah Ondehoi - Mila baru saja melangsungkan perkahwinan dengan kekasihnya, Farid. Mereka berdua sudah lama bercinta, sejak dari sekolah menengah lagi. Mila seorang setiausaha di sebuah syarikat swasta, mempunyai paras rupa yang amat jelita, dengan potongan badan yang amat memberahikankan, 36D-26-35. Manakala Farid pula seorang pegawai di sebuah bank di ibu negara. Farid juga tidak kurang segak dan kacak. Jika dilihat dari luaran, mereka berdua ibarat pinang dibelah dua.

Mereka berdua dibesarkan dengan cara kebaratan oleh ibu bapa mereka. Nama saja Melayu dan Islam, berdua tidak pernah solat dan puasa, cuma mereka tidak minum arak. Malah sejak mereka bercinta daripada tingkatan empat lagi, iaitu ketika mereka berusia 16 tahun, mereka sudah kerap menikmati persetubuhan. Farid bertuah dapat memiliki dan menikmati,


Saat Keluar Depan Rumahku Terlihat Pantat Mila Sungguh Terpesona



Mila menyerahkan cipap tembam dan dubur ketatnya untuk dinikmati Farid atas dasar cinta. Malah dia rela jika Farid membuntingkannya kerana dia tahu Farid akan sentiasa bersamanya. Farid pula memang jarang membazirkan air maninya. Rugi rasanya jika dia tidak memancutkan benihnya ke dalam pantat Mila yang amat tembam dan lembut itu. Pernah beberapa kali dia memancut di luar tapi rasanya kurang nikmat jika dibandingkan dengan memancut di dalam pantat Mila.

Ramai lelaki yang geramkan badan Mila. Dia berketinggian sederhana dan bertubuh berisi. Kulit Mila putih dan gebu. Malah melihatkan paha dan betis dia saja membuat zakar mencanak. Bila Mila memakai seluar berkain kapas lembut, kepadatan dan kelebaran bontot dia amat terserlah. Mila juga mempunyai tundun pantat yang amat tembam sehingga bentuknya dapat dilihat dengan jelas jika seluar yang dipakainya agak ketat. Ramai lelaki melancap membayangkan Mila.

Di sebalik perasaan cinta Farid pada Mila, dia juga ketagih dengan keenakan tubuh isterinya itu. Walaupun dia tidak pernah mengawan dengan perempuan lain, dia pasti tidak ada yang lebih enak daripada Mila. Malah, dia berasa amat bertuah dan bangga apabila rakan-rakannya memuji akan betapa ranum dan mantapnya tubuh Mila. Zakar Farid tidaklah sebesar mana tapi disebabkan pantat Mila yang sempit dan tembam, dia masih dapat merasa nikmat kemutan pantat Mila. agen domino99

Perkahwinan Mila dan Farid diadakan secara besar-besaran kerana mereka mempunyai keluarga yang berada. Sehari selepas acara persandingan, mereka pergi berbulan madu di Eropah selama dua minggu. Dan kerana mereka sudah lama mengawan bersama, mereka tidak berniat untuk menangguhkan mendapat anak. Tidak seperti pasangan pengantin yang lain yang mahu menikmati kemanisan persetubuhan sepuas-puasnya sebelum komited membina sebuah keluarga.


Namun Mila menyimpan sesuatu di dalam hatinya. Selama ini, atas dasar cinta, dia rela membuntingkan anak Farid walaupun tanpa ikatan perkahwinan. Bagi Mila, tubuhnya milik lelaki yang dicintainya dan mencintainya. Tapi, walaupun selama ini dia menyerahkan rahimnya dipancut dengan air mani Farid, dia tidak juga bunting. Malah, dia takut juga bahawa zakar Farid yang kecil dan pendek itu tidak mampu memancut banyak dan deras; tidak cukup untuk membuntingkannya.

Tetapi Mila tidak cepat berputus asa. Secara sendirian dia pergi berjumpa doktor pakar, namun berita yang diterimanya menambah kerisauannya. Setelah menjalankan ujian ke atas Mila, doktor itu mengesahkan bahawa dia sebenarnya sangat subur; dan jika hanya setitik benih masuk ke dalam pantatnya dia mampu mengandung. Malah doktor itu juga mengatakan bahawa walaupun tanpa ujian klinikal itu, cukup dengan melihat bentuk tubuh Mila sudah tahu betapa suburnya tubuh dia.

Doktor muda itu menjalankan pemeriksaan di luar kelaziman ke atas Mila. Walaupun dia terikat dengan deklarasi professionalisme kedoktoran, kemantapan badan Mila tidak mahu disia-siakan. Dia menyuruh Mila berbogel tanpa diberi baju sementara. Mencanak zakar doktor itu apabila buah dada Mila yang bersaiz 36D yang putih dan bulat itu terdedah. Apatah lagi di celah kepitan paha montok dan gebu Mila kelihatan cipap yang paling tembam dan paling comel pernah dilihatnya. poker online

Disuruhnya Mila berbaring di atas tilam dan diangkatnya paha Mila ke atas. Terpampanglah Sungguh Terpesona dan ketembaman vagina Mila di depan matanya. Tidak cukup dengan itu, dia kemudian menyuruh Mila berpusing dan menonggeng. Mendengus doktor muda itu dengan kepadatan dan kelebaran bontot Mila. Dia juga menguak belahan bontot itu dan melihat betapa ranum dan bersih simpulan dubur Mila. Banyak air mani dia terbazir melancapkan bayangan cipap dan dubur Mila.


Hanya satu kesimpulan saja – Suaminya, Farid, adalah lelaki mandul. Mila menangis di sepanjang perjalanan pulang daripada klinik tersebut. Punah harapannya untuk membuntingkan anak Farid. Punah harapannya untuk membina keluarga bahagia bersama Farid. Bagaimana harus dia memberitahu Farid keadaan ini? Farid tentu akan marah kerana ego lelakinya tercabar apabila diberitahu bahawa perempuan sesubur Mila pun tak mampu dibuntingkannya. Silap haribulan, Farid akan meninggalkannya.

Sementara rumah baru disiapkan, Mila bersetuju untuk tinggal sementara di rumah keluarga Farid. Lagipun, rumah besar itu hanya dihuni oleh ibu dan bapa Farid dan adik Farid bernama Fariz yang berusia 18 tahun. Farid mewarisi kecantikan ibunya manakala Fariz mewarisi kekacakan bapanya. Fizikal Farid sedikit feminine manakala tubuh Fariz memang maskulin. Sebab itulah Mila jatuh cinta dengan Farid – Lelaki itu kacak dan baik. Dia juga tidak kasar dan lemah lembut.

Namun, akibat daripada pewarisan itu, Farid tidak mempunyai zakar yang benar-benar jantan. Alat pembiakan Farid itu kecil dan pendek. Fariz pula, kerana mewarisi daripada bapanya, mempunyai zakar yang luar biasa jantannya. Batang zakar Fariz panjang dan gemuk, manakala kantung telurnya besar dan berat. Pendek kata, Fariz sangat jantan. Mila tidak pernah melihat zakar Fariz secara zahir tapi dia pernah terlihat bentuknya di sebalik seluar pendek yang selalu dipakai Fariz.

Pada awalnya, Mila tidak kisah itu semua. Ini kerana pantat Mila sangat tembam dan sempit, jadi ia tetap memberikan kenikmatan kepada dia dan Farid sewaktu bersetubuh. Lagi pula, seperti Farid, dia tidak pernah dijamah lelaki lain selain Farid. Kawan-kawan Mila selalu bercerita tentang nikmat dirodok oleh zakar besar dan jumlah benih yang dipancutkan tapi Mila tidak kisah itu semua kerana dia sangat cintakan Farid. Dia tidak sampai hati untuk berfikir tentang kejantanan lelaki lain.

Berbeza dengan abangnya, Fariz tidak pernah kekal dengan satu perempuan. Kejantanan yang dimilikinya tidak disia-siakan dan dia telah menikmati ramai perempuan; baik budak sekolah, pelajar universiti, tunang orang mahupun isteri orang. Dan akibat sifat kejantanan Fariz yang melampau itu, dia sentiasa akan membuktikan kejantanannya dengan meledakkan setiap pancutan air maninya yang sentiasa pekat dan subur ke dalam pantat pasangannya setiap kali dia mengawan.

Tapi sebenarnya ini bukanlah sifat asal Fariz. Dia mula bertukar menjadi kasanova selepas pertama kali bertemu dengan Mila empat tahun lepas ketika dia berusia 14 tahun. Ketika itu Mila dan Farid berusia 24 tahun. Walaupun Mila dan Farid telah bersama lapan tahun sebelum itu, mereka berdua hanya mendedahkan percintaan masing-masing empat tahun lepas ketika mereka merancang untuk bercuti bersama di Bali. Atas arahan ibu bapa Farid, Fariz harus pergi bersama mereka. Capsa susun

Fariz tidak dapat melupakan bagaimana dia terlihat abangnya dan Mila mengawan pada malam pertama di Bali. Farid terlupa mengunci pintu yang menghubungkan dua bilik itu dan ketika Fariz mahu mengambil telefonnya yang tertinggal di bilik Farid, dia terhenti di sebalik pintu dan menyaksikan dua insan sedang bersetubuh. Itulah pertama kali dia melihat seorang perempuan berbogel, dan dia terus jatuh cinta kepada Mila yang 10 tahun lebih tua daripadanya.

Mata Fariz tidak berkedip menikmati keindahan tubuh badan Mila. Dia sudah banyak kali melihat majalah dan menonton video lucah namun pada penglihatannya bentuk badan Mila jauh lebih sempurna daripada semua model atau pelakon lucah. Dia lihat abangnya sedang bernafsu menetek buah dada Mila yang bulat dan tegang. Dia lihat abangnya menongkah paha dan betis Mila yang montok dan gebu itu. Dia juga lihat pantat Mila yang bersih dan tembam itu dijolok abangnya.

Sejak daripada itu, Fariz sering berangankan menyetubuhi Mila. Entah berapa banyak air maninya terbazir dengan bayangan tubuh Mila. Dia juga sudah mula memikat dan menjamah tubuh gadis satu per satu. Niatnya cuma satu, dia mahu mencari yang bertubuh sesempurna Mila dan jika dia berjumpa, gadis itulah yang bakal hidup bersamanya. Namun setiap gadis yang diratahnya tidak sama macam Mila, ada saja yang kurang. Jadi dia teruskan usaha mencari tubuh idamannya.

Apabila Mila sampai ke rumah keluarga Farid, tidak ada seorang pun di situ. Ibu bapa Farid mungkin sudah keluar, manakala Fariz memang jarang di rumah. Dia terus saja mandi dan ingin berehat dan tidur seketika untuk melupakan sementara rasa gundahnya. Selesai mandi, dia memakai seluar pendek berkain kapas yang selesa dan berbaju nipis tanpa memakai baju atau seluar dalam. Dia terus terlelap apabila merebahkan tubuhnya ke atas katil tanpa menutup pintu bilik.

Fariz pulang ke rumah dengan gembira. Dia baru saja berjaya mengayat seorang budak sekolah berusia 16 tahun. Dia yakin akan dapat menjamah tubuh muda itu esok. Dia berjalan melintasi bilik kelamin abangnya dan Mila namun dia terhenti dan menjenguk melalui pintu bilik yang tidak tertutup rapat. Kelihatan wanita idamannya sedang tidur lena. Ketika itu Mila tidur meniarap dengan hanya berseluar pendek ketat. Geram Fariz melihat kemontokan dan kegebuan bontot dan paha Mila, satu-satu cinta hatinya.

“Peerghhh….peluang terbaeekkk ni…Bukan senang bak dapat tengok..” niat jahat Fariz mula timbul.
Dia memberanikan dia mendekati tubuh ranum Mila. Seluar pendek Mila yang berkain nipis dan lembut itu menampakkan kepadatan bontot Mila. Dengan berhati-hati dia menggunakan satu jari untuk menyelak bukaan seluar Mila. Berderau darah muda Fariz apabila pantat Mila yang amat tembam dan bersih itu mula kelihatan. Geram Fariz menjadi-jadi dan kalau diikutkan hatinya, mahu saja dia meramas dan menyonyot bibir pantat Mila. Fariz sudah mula berfikir dengan zakarnya.

“Aduhaiiii…Kak Mila..Kak Mila..Kau betul-betul buat aku gerammmmm….” Fariz mula nekad membuat rancangan.
Apa nak jadi, jadilah. Dia tahu ibu bapanya hanya akan pulang petang nanti. Dia juga tahu Farid biasanya pulang malam. Satu demi satu pakaiannya ditanggalkan. Mulanya niat dia hanya untuk melancap sambil melihat badan gebu dan montok Mila. Semakin dibelai semakin mencanak zakarnya. Dia juga perasan bahawa zakarnya kali ini mampu membesar lebih daripada biasa. Kalau biasanya zakarnya akan memanjang sebanyak 7 inci, tetapi hari ini zakarnya dapat memanjang sebanyak 8 inci, lebih 1 inci. Telurnya menegang dan batangnya membengkok akibat terlalu geram dan berahi dengan tubuh bogel di depannya itu.

“Ya allah…panjang giler batang aku dibuatnya…Ini semua pasal penangan Kak Mila la ni…” Fariz sendiri terkejut dibuatnya.

Dengan tidak berfikir, Fariz naik ke atas katil. Berdegup-degup jantungnya ketika itu. Empat tahun dia menahan rasa. Dia harus bertindak cepat kalau tidak melepas. Dia tahu Mila akan membantah jadi dia harus berada dalam tubuh Mila secepat mungkin. Perlahan-lahan dia menyorot seluar pendek Mila ke bawah. Meleleh air liurnya melihat betapa lebar dan padatnya bontot Mila. Di sebalik belah bontot itu, dia juga melihat ketembaman dan kesegaran pantat Mila. Fariz sudah tidak sabar. bandarq

Perlahan-lahan dia memanjat ke atas belakang Mila yang sedang tidur lena meniarap dan membawa zakarnya rapat ke bibir pantat Mila yang tertutup rapat. Dia meletak air liurnya ke keseluruhan zakarnya untuk pelinciran. Apabila kepala zakarnya menyentuh bibir pantat Mila dia merasakan seperti satu renjatan dan dengan itu lepaslah takuk zakarnya ke dalam lubuk pantat wanita idamannya. Mila mula menggeliat dalam lena apabila dia terasa seperti ada sesuatu di pantatnya. Lena betul dia terlelap kali ini.

Apabila Mila mula menggeliat itu, secara semula jadi zakar Fariz semakin menyelinap ke dalam. Meremang bulu roma Fariz kerana dia merasa kenikmatan yang amat sangat. Separuh daripada zakarnya telah berada di dalam lubuk pembiakan Mila. Fariz hilang sabar. Inilah saatnya. Sekali dia menarik nafas lalu dia menyantak keseluruhan zakarnya ke dalam pantat subur Mila.

“Yeaarrghh….aarghhh….!!!” Fariz mengerang kuat sewaktu menyantak masuk batang zakarnya dengan kasar.

Mila tersentak dengan santakan padu Fariz lalu terjaga daripada lenanya. Pantatnya kini terasa sendat.
“Oohh my god…Farizzz…apa kau buat nii…Lepaskan Kak Mila..Ooohh godd!!” Mila menjerit kecil.
Melalak Mila apabila dia menyedari bahawa Fariz sedang meradak bontot padatnya. Apabila Mila melalak, Fariz dengan rakus menyantak-nyantak pantat subur Mila dengan padat dan dalam.
“Come on..Kak Mila..aahh..aarghh…Kejap je…Fariz nak kejap je..” jawab Fariz berselang-seli dengan erangannya.

Apabila Mila mula meronta, Fariz memeluk badan montok Mila dengan erat supaya zakarnya tidak terlepas keluar. Tapi, mana mungkin zakar sepanjang dan segemuk itu boleh terkeluar kerana ia sedang berada jauh di dalam lubuk pembiakan Mila yang sempit dan lembut itu. Dalam keadaan tertiarap, nafas Mila mula sesak. Buah dada montoknya penyek tertekan dengan bebanan tubuh Fariz yang sedang menindih belakang tubuhnya

“Oouuhh…God…Don’t do this..Fariz…Oohhh..Shit..fuck..!..Arghh..Ya allah…oohh god..!” Mila mula meronta-ronta sambil kakinya semakin terkangkang lebar…
Mila berusaha menggelinjang dengan harapan untuk melepaskan diri namun tubuh Fariz yang tegap itu terlalu kuat untuknya. Malah, perbuatan Mila itu membuatkan zakar Fariz semakin terperosok jauh ke dalam pantat tembamnya. Walaupun tuan badan tidak merelakan, namun pantat Mila telah tewas dan mula mengeluarkan lendir nafsu yang pekat dan melekit. Pantat Mila akur dengan kejantanan Fariz dan kakinya mula membuka luas untuk mengizinkan belalai jantan itu melapah lubuk subur wanita itu.

Fariz merasakan seperti berada di kayangan. Tak tercapai dek akal kelazatan badan Mila. Dah berpuluh betina dia jamah dan pancut namun tidak ada yang selazat tubuh yang sedang dinikmatinya itu. Manalah dia akan cari tubuh yang sama seperti ini. Bontot debab Mila terasa sangat empuk setiap kali dia menyantak padat ke dalam pantat yang maha tembam itu. Fariz merengek-rengek seperti budak kecil kerana menanggung kesedapan yang melampau. Cinta dia kepada Mila tiada taranya.

“Aarghhh…fuck..! Fuck..damn..I love you Kak Mila… You have got a tight pussy..!” Fariz mengeluh kesedapan.

“Aaahh..please Fariz..Jangan buat macam ni pada akak…please..Tolong jangannn…” Mila masih berusaha merayu untuk kali terakhir.

Walaupun tanpa rela, seluruh tubuh Mila tewas kepada kejantanan Fariz. Selepas hanya 10 minit tubuh bogel Mila tersentak-sentak kekejangan. Dia merasakan puncak kenikmatan yang maha hebat. Tangannya mencengkam cadar dan bontotnya menonggeng tinggi akibat kepuasan yang amat sangat. Fariz memeluk tubuh montok Mila erat sambil menyantak padat supaya cinta hatinya itu merasa kenikmatan semaksimum boleh. Sayu dia melihatkan Mila dalam keadaan begitu. domino99

“Ooohh..uuhh..shitt..stop…don’t..Fariz..don’t…Fariz..stop…God…Don’t…stop…DON”T STOP FARIZ..JANGAN BERHENTI…!!!..” akhirnya Mila menjerit tidak tertahan….

Mila telah tewas sepenuhnya. Dia tidak pernah merasakan kepuasan sebegitu rupanya walaupun sudah lama mengawan dengan Farid. Zakar Farid tak cukup jantan untuk memuaskan pantatnya sampai begitu sekali. Dua minit dia menikmati puncak kepuasan akibat ditebuk Fariz dengan ganas. Kejantanan Fariz memang hebat; dua kali lebih panjang dan dua kali lebih gemuk daripada zakar Farid. Mila kini telah lembik dan tak bermaya untuk melawan lagi. Dia terpaksa menyerah kepada Fariz.
“That’s it Kak Mila…I’m fucking you hard..! Macam tu la…sayang..Yeaahh..baby..!” Sorak Fariz gembira dengan penyerahan Mila.

Setelah Mila kembali tenang, Fariz kembali memeluk erat tubuh bogel bidadarinya. Disantaknya bontot Mila padat-padat. Dia gigitnya tengkuk Mila lembut-lembut. Semakin lama semakin padat, semakin padu jolokan Fariz ke dalam pantat tembam Mila. Fariz masih remaja dan sudah tentu zakarnya sangat kuat. Kebiasaannya dia meratah perempuan selama sejam baru mahu memancut tetapi pantat Mila lain macam sedapnya. Pantat bidadarinya sangat lembut dan sempit.

Cuma 20 minit berlalu dan kini kantung telur Fariz sudah selesai menghasilkan benih mani yang sangat subur dan sangat pekat. Fariz menyedari hal ini tapi sebenarnya dia belum bersedia untuk memancut. Dia mahu manjamah Mila sekurang-kurangnya sejam. Tubuh seenak ini harus dinikmati selama boleh. Lagipun dia tidak tahu bila lagi dia akan menjamah Mila. Namun, badan Mila terlalu ranum dan lazat. Fariz juga akan tewas. Ini baru dikatakan buku bertemu ruas.

“Eeerghh…tahan Fariz..tahan…You can’t do it..Bertahan sikit lagi…eerrgghhh..aarkk..tahan…” Fariz sedaya-upaya cuba menahan klimaksnya…

Walaupun tanpa rela kerana mahu mengawan lebih lama, Fariz akur dengan Sungguh Terpesona dan kelazatan lubuk betina Mila. Dia tak berkuasa untuk menahan benih jantannya yang sudah memenuhi kantung telurnya sejak dari tadi. Dia kembali memeluk badan mantap Mila yang tertiarap dengan erat; dia kembali menggigit tengkuk mulus Mila dengan lembut. Dia menyantak-nyantak lubuk betina Mila dengan padu sehingga paha gebu Mila terangkat dan bontot padat Mila tertonggeng.

Ketika itu meledaklah semburan air mani yang amat pekat dan putih daripada takuk zakar Fariz terus ke dalam rahim betina Mila. Sekali lagi Mila melalak dan meraung akibat tersentak dengan ledakan benih-benih Fariz yang deras dan banyak itu. Pantat tembam Mila mengemam dan mengepam belalai Fariz supaya dia memancut dengan lebih banyak dan lebih deras. Mila menggelupur dan menggeletek akibat dibenihkan dan dibuntingkan Fariz sedemikian rupa.

“Ooohh yearrgggghhh….Ohhh good god…..aahhkk…aarrgghh..BANYAKNYA AIR MANI AKUUU..!!!…” Fariz meraung-raung seperti orang tidak siuman…

Crot! Crot! Crot! Creettt! Benih jantan Fariz bukan saja memancut, tetapi sudah ditahap membuak akibat kelazatan yang tak tercapai dek akal. Dia terus melepaskan benih buntingnya tak henti-henti ke dalam pantat subur Mila. Mila terus menggelupur manakala Fariz menggigil melalui detik pembuntingan itu. Air mata Fariz pula menitis akibat perasaan cinta melampau kepada isteri abangnya dan juga akibat pancutan yang paling nikmat pernah dirasainya. Oh Mila!!!

Entah berapa belas das pancutan dilepaskan Fariz ke dalam tubuh pasangan mengawannya. Tidak ada persoalan lagi. Mila sudah pasti akan buntingkan anak Fariz. Seperti kata doktor, tubuh Mila sangat subur, malah setitik air mani boleh membuntingkan Mila. Inikan pula pancutan yang sepadu dan sebanyak pancutan Fariz tadi. Puas sudah Fariz membuktikan cintanya kepada Mila. Dia telah membenihkan Mila itu sebagai bukti perasaannya kepada perempuan ranum itu.

Selepas 10 minit membiarkan lelehan air mani sehingga ke titisan terakhir, dia menarik kejantanannya keluar dengan berhati-hati. Dilihatnya tidak ada setitik pun benihnya ikut keluar sekali. Fariz meletakkan bantal di bawah perut Mila supaya saluran pantatnya condong ke atas bagi mengelakkan benihnya meleleh keluar. Dalam keadaan tertiarap dengan bontotnya yang tertonggeng tinggi Mila masih teresak-esak namun dia sendiri pun membiarkan bontot tembamnya menadah ke atas. Dia juga tidak mahu benih Fariz yang subur itu terbazir.


Pantat Mila terbukti Sungguh Terpesona apabila 2 bulan kemudian dia terus bunting setelah kejadian itu. Farid sangat gembira kerana disangkanya benih dia yang dibiakkan oleh Mila. Farid tidak tahu bahawa Mila membuntingkan anak adiknya sendiri. Fariz pula semakin gilakan Mila kerana betina bunting itu semakin mantap dan montok. Bontot Mila semakin melebar dan cipap Mila semakin menembam. Namun itu adalah rahsia mereka berdua. Mila telah menjadi milik Fariz. Walaupun itulah kali pertama dan terakhir Fariz berzina dengan Mila, dia berjaya meninggalkan pewaris dari air maninya. Zakar dan benih Fariz berjaya menghamilkan Mila secara haram..!!

Kisah Ondehoi : Pantat Mila Sungguh Terpesona 2020

Posted by : Joyce Emely 0 Comments
Tag : ,

- Copyright © Kisah Ondehoi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -